Silat diartikan sebagai olahraga (permainan) yang didasari ketangkasan menyerang dan membela diri, baik dengan atau tanpa senjata. silat adalah bermain (atau berkelahi) dengan menggunakan ketangkasan menyerang dan mempertahankan diri. Sedangkan pencak silat bermakna, kepandaian bertarung dalam pertandingan (atau perkelahian) seni bela diri khas Indonesia.
Dalam arti sesungguhnya, disepakati ada empat aspek yang terkandung dalam pencak silat. Yaitu sarana pembinaan mental spiritual, bela diri, olahraga, dan seni. Seperti tercermin dalam lambang trisula, di mana ketiga ujungnya mencerminkan unsur seni, bela diri dan olahraga, sementara gagangnya diyakini melambangkan mental spiritual. sebagai seni, pencak silat merupakan wujud perilaku budaya suatu kelompok, yang di dalamnya terkandung unsur adat, tradisi, hingga filsafat. Hal itu menjadi penyebab perbedaan gerakan silat antara suatu daerah dengan daerah lainnya di Tanah Air ini. Demikian pula dengan jenis musik yang meng-iringi gerakan-gerakan silat yang seperti tarian lemah gemulai tersebut. Sebagai olahraga, dalam perkembangannya pencak silat melangkah menjadi suatu jenis ?gerak badan?, senam atau jurus yang dapat dipertandingkan. Perkembangannya kian pesat, setelah disepakatinya suatu aturan pertandingan olahraga pencak silat, seperti kelas peserta, luas arena, dewan pendekar, dewan hakim, ketua pertandingan, dewan wasit dan juri, lamanya pertandingan setiap babaknya, seragam pertandingan dan sebagainya. Sebagai bela diri, pencak silat memang tumbuh berawal dari naluri manusia untuk melakukan pembelaan terhadap se-rangan fisik yang menghampirinya. Seseorang yang menguasai pencak silat (pendekar) diharapkan mampu melindungi diri dari setiap serangan, atau bah-kan bisa mendahului menyerang untuk menghindari ?kerusakan? yang lebih besar. eorang pendekar mampu mengembangkan daya tempurnya, sehingga dalam tempo singkat berhasil memenangkan pertarungan. Berarti, dia harus memiliki kemampuan mengatur siasat/strategi bertempur, baik saat satu lawan satu, atau dikeroyok beberapa orang lawan.
Sebagai pembinaan mental spiritual atau olah batin, lebih banyak ditujukan untuk membentuk sikap dan watak kepribadian. Faktor ajaran agama yang menyertai latihan pencak silat, biasanya berperan besar untuk mengembangkan fungsi ini. Sulit ditunjukkan secara eksplisit produk dari pembinaan mental spiritual tersebut, namun banyak atraksi yang dipamerkan seperti permainan debus, penyembuhan spiritual, serta demonstrasi tenaga dalam, yang merupakan wujud dari keberhasilan latihan olah batin itu. Seperti peranan ?gagang? pada trisula yang sangat vital, maka unsur-unsur yang ada dalam pencak silat (seni, bela diri, dan olahraga) harus dilandasi mental spiritual yang baik.
Dalam arti sesungguhnya, disepakati ada empat aspek yang terkandung dalam pencak silat. Yaitu sarana pembinaan mental spiritual, bela diri, olahraga, dan seni. Seperti tercermin dalam lambang trisula, di mana ketiga ujungnya mencerminkan unsur seni, bela diri dan olahraga, sementara gagangnya diyakini melambangkan mental spiritual. sebagai seni, pencak silat merupakan wujud perilaku budaya suatu kelompok, yang di dalamnya terkandung unsur adat, tradisi, hingga filsafat. Hal itu menjadi penyebab perbedaan gerakan silat antara suatu daerah dengan daerah lainnya di Tanah Air ini. Demikian pula dengan jenis musik yang meng-iringi gerakan-gerakan silat yang seperti tarian lemah gemulai tersebut. Sebagai olahraga, dalam perkembangannya pencak silat melangkah menjadi suatu jenis ?gerak badan?, senam atau jurus yang dapat dipertandingkan. Perkembangannya kian pesat, setelah disepakatinya suatu aturan pertandingan olahraga pencak silat, seperti kelas peserta, luas arena, dewan pendekar, dewan hakim, ketua pertandingan, dewan wasit dan juri, lamanya pertandingan setiap babaknya, seragam pertandingan dan sebagainya. Sebagai bela diri, pencak silat memang tumbuh berawal dari naluri manusia untuk melakukan pembelaan terhadap se-rangan fisik yang menghampirinya. Seseorang yang menguasai pencak silat (pendekar) diharapkan mampu melindungi diri dari setiap serangan, atau bah-kan bisa mendahului menyerang untuk menghindari ?kerusakan? yang lebih besar. eorang pendekar mampu mengembangkan daya tempurnya, sehingga dalam tempo singkat berhasil memenangkan pertarungan. Berarti, dia harus memiliki kemampuan mengatur siasat/strategi bertempur, baik saat satu lawan satu, atau dikeroyok beberapa orang lawan.
Sebagai pembinaan mental spiritual atau olah batin, lebih banyak ditujukan untuk membentuk sikap dan watak kepribadian. Faktor ajaran agama yang menyertai latihan pencak silat, biasanya berperan besar untuk mengembangkan fungsi ini. Sulit ditunjukkan secara eksplisit produk dari pembinaan mental spiritual tersebut, namun banyak atraksi yang dipamerkan seperti permainan debus, penyembuhan spiritual, serta demonstrasi tenaga dalam, yang merupakan wujud dari keberhasilan latihan olah batin itu. Seperti peranan ?gagang? pada trisula yang sangat vital, maka unsur-unsur yang ada dalam pencak silat (seni, bela diri, dan olahraga) harus dilandasi mental spiritual yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar