Melayang

Jumat, 21 Oktober 2011

PANTAI BATAKAN

Batakan adalah salah satu desa di Kecamatan Panyipatan, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia.



Batakan google map
MAP BATAKAN


pantai-batakan
PANTAI BATAKAN

PULAU DATU

Untuk mencapai lokasi Pantai Batakan, dari Kota Banjarmasin relatif mudah karena kondisi jalannya cukup baik ,berkelak-kelok dan turun-naik serta menyajikan pemandangan alam yang indah berupa barisan perbukitan yang menghijau, hamparan persawahan yang menguning, serta perkampungan nelayan yang berada di tepi pantai.
Sebelah timurnya terdapat perbukitan pinus yang menjadi bagian dari Pegunungan Meratus. Di pantai ini pengunjung dapat mengelilingi pantai sambil menggunakan kuda sewaan, bersantai di bawah pohon cemara sambil menikmati keindahan pantai, atau menyaksikan panorama alam terutama saat matahari akan terbenam (sunset).

TUKAR INFORMASI: BANDARA SYAMSUDIN NOOR

TUKAR INFORMASI: BANDARA SYAMSUDIN NOOR: i

Rabu, 19 Oktober 2011

Makanan Khas Banjar

PASAR WADAI
Makanan/kue khas banjarmasin

1. Bingka,
2. Bingka barandam,
3. Kararaban,
4. Kikicak,
5. Bulungan hayam,
6. Kelalapon,
7. Cingkarok batu,
8. Wajik,
9. Apam,
10. Undi-undi,
11. Untuk-untuk,
12. Sarimuka,
13. Wadai balapis,
14. Cincin,
15. Cucur,
16. Lamang,
17. Cakodok,
18. Gaguduh,
19. Ronde,
20. Ilat sapi,
21. Garigit,
22. Sasagun,
23. Lupis,
24. Pais pisang,
25. Hintalu karuang,
26. Wadai satu,
27. Gincil,
28. Katupat balamak,
29. Bubur sagu,
30. Serabi,
31. Putri salat,
32. Patah,
33. Pais sagu,
34. Pais waluh,
35. Dadar gulung,
36. Agar-agar habang,
37. Wadai gayam,
38. Amparan tatak,
39. Pundut,
40. Ipau,
41. Gagatas.

Sumber: http://exosteria.blogspot.com/2010_09_01_archive.html


:)
Ini mAskan Yang Makyuzzzzz


Soto Banjar, soto dengan bahan dasar ketupat, suwiran ayam, telur dan kuah rempah-rempah ini sangat mudah ditemukan. Rasanya bolehlah.., walaupun saya tidak begitu terbiasa ketupat yang tenggelam dalam kuah. Harganya Rp 8.500,-

Ikan Patin, Jenis masakan ikan patin bakar juga sangat mudah ditemukan, biasanya disajikan dalam potongan besar. Cukup enak untuk ikan jenis sungai (dibanding ikan mas), tapi saya sebenarnya lebih suka ikan laut…

Bebek Panggang, Dibakar dengan ukuran seperti ayam bakar/goreng umumnya , saya kira bebek panggang ini akan disajikan dalam porsi bakarannya (besar). Ternyata penyajiannya mirip menu panggang di lapo dan hidangan bebek pada umumnya, potongan kecil. Kecap yang langsung dicampur dalam jumlah banyak mematikan rasa daging bebeknya, tapi saos khusus berwarna merahnya masih tetap terasa. Mungkin lebih baik bila kecapnya tidak langsung dicampur. Satu set menu yang dilengkapi dengan nasi putih, sop bihun dan es teh manis dihargai Rp 13.000,- saja.
turtle egg








Telur Penyu, Nah ini dia menu kuliner yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Telur Penyu ini sangat nikmat rasanya, cara makannya dengan mengupas / merobek (bukan dipecahkan) sedikit kulit telurnya, lalu isinya dihisap…seruppputtt……., isinya cair (tidak bisa keras seperti telur ayam) walaupun sudah dimasak lama. Harga perbutirnya Rp.7.500,- . Mahal?? telur penyu gitu loh…
SUmber: http://g3mboz.student.umm.ac.id/?p=145

Penampakan Hantu Perempuan


Rincian Foto:
Diambil dari Kamera Samsung tipe GT-S5830 
Pada 17 Oktober 2011, 22:31:56 PM
Tempat Banjarmasin

Seperti biasanya, antara pukul  20.00-24.00 wita, sudah menjadi kebiasaan kami menonton televisi untuk mengisi waktu senggang sembari meregangkan otot-otot saraf yang tegang menggeluti perkuliahan yang diselenggarakan di siang hari. Namun, pada pukul 22:31:56 wita, tanpa sengaja kamera HP teman saya yang waktu itu sedang iseng memfoto teman-teman yang lain yang sedang asyik menonton televisi menangkap bayangan perempuan berbaju putih tersebut. Penampakan ini menggemparkan tempat saya tinggal yang keseluruhannya adalah mahasiswa. Terserah bagi sobat sekalian percaya atau tidak, yang pastinya foto bayangan penampakan yang ada di belakang tersebut didapat tanpa sengaja karena keisengan dan dikatakan oleh orang pintar bahwa sosok perempuan yang ada di belakang tersebut adalah penunggu tempat kami tinggal.........

Coba sobat lihat foto di samping yang diberi tanda dengan warna merah!!!!
kalo mau lebih jelas di zoom aja....... :D
jangan pada kabur yaaa hihihihi....








Mau Liat lebih besar Downloud Foto ini"  http://www.ziddu.com/download/16913381/C360_2011-10-1721-47-32.jpg.html

Sinopsis Film "Killer Elite"


Sinopsis

 
'KILLER ELITE', Misi Pribadi Mantan Anggota SAS

Kller Elite (Oleh: Fatchur Rochim)
Kejadian singkat itu sepertinya sangat membekas di hati Danny Bryce (Jason Statham). Ia memutuskan untuk mengubur dalam-dalam masa lalunya. Celakanya, meski sudah menghindar namun masa lalu itu tetap tak mau meninggalkan Danny. Kali ini, sekali lagi Danny Bryce harus hidup seperti masa lalunya.
Danny adalah mantan anggota Special Air Service (SAS) yang memutuskan pensiun setelah menjalankan misi di Meksiko bersama Hunter (Robert De Niro), mentornya. Misi berhasil dijalankan namun Danny menemukan seorang anak kecil di dalam mobil yang ia gunakan. Kejadian itu membuat Danny memutuskan pergi jauh-jauh dari kehidupannya sebagai 'pembunuh'.
Semula Danny mengira kalau tinggal di Australia bakal membuatnya tenang. Sayang, tak lama berselang, sebuah paket datang. Danny harus berangkat ke Oman atau Hunter bakal dibunuh oleh seorang saudagar di sana. Saudagar ini menyuruh Danny mencari anggota SAS yang telah membunuh tiga orang anaknya atau nyawa Hunter yang bakal jadi gantinya. Tugas ini sebenarnya bisa dilaksanakan dengan mudah kalau saja tak muncul Spike (Clive Owen) yang ternyata tak menginginkan ada anggota SAS yang mati di tangan Danny.
Review
Apakah pemasangan nama Clive Owen dan Robert De Niro hanya sekedar untuk mendongkrak pamor film ini? Well, kalau hanya untuk itu, sepertinya Jason Statham saja sudah cukup. Buktinya Sylvester Stallone pun memilih aktor ini saat merencanakan THE EXPENDABLES. Lalu untuk apa ada dua aktor ini?
Apa pun alasan Gary McKendry, sang sutradara, yang pasti itu tidak ada hubungannya dengan trik marketing. Dari sisi akting, Jason Statham mungkin tak bisa dibandingkan dengan Clive Owen dan Robert De Niro namun untuk karakter yang ia perankan, aktor laga asal Inggris ini rasanya sudah sangat pas. Secara global, tak ada masalah yang terlalu besar dari sisi akting.
Yang layak disorot mungkin adalah cara Gary McKendry menuturkan kisah laga berbau thriller ini. Kalau kebanyakan film laga memilih menonjolkan adegan spektakuler tanpa mengindahkan karakter di dalam film itu sendiri, KILLER ELITE ini justru mengambil pendekatan yang sebaliknya. Untuk ukuran film laga, KILLER ELITE termasuk cukup memberi perhatian sektor penokohan ini.(kpl/roc)
Genre
:
Action
Release Date
:
September 23, 2011
Director
:
Gary McKendry
Screenplay
:
Gary McKendry
Producer
:
Steve Chasman, Sigurjón Sighvatsson
Distributor
:
Open Road Films
Runtime
:
100 minutes
Budget
:
US$66 million
Official Site
:


Lihat Galeri Foto:
KILLER ELITEKILLER ELITEKILLER ELITE

PASAR TERAPUNG


Pasar Terapung



BONDAN WINARNO Pasar terapung di Damnoen Saduak.
Lebih dari 40 tahun yang lalu, ketika pertama kali berkunjung ke Bangkok, salah satu atraksi wisata yang paling mengesankan bagi saya adalah pasar terapung. Pada waktu itu, pasar terapung Bangkok berlokasi di sekitar Wat Arun. Ratusan pedagang menjual dagangannya dari perahu-perahu kecil yang dikayuh pelan hilir-mudik di sekitar kawasan itu. Ini memang benar-benar pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk setempat.

Supermarket adalah tempat belanja bagi masyarakat modern. Siapa yang mau belanja dengan turun ke sungai?
Sayangnya, tahun demi tahun, floating market yang dulu kondang di Bangkok ini semakin merosot mutunya sebagai atraksi pariwisata. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, ketika saya “terbujuk” oleh pengemudi taksi air untuk berkunjung ke floating market, ternyata saya diantar ke sebuah pasar tradisional di dekat Wat Sai, Bangkok. Memang, di situ ada sebuah pasar darat yang cukup ramai. Tetapi, yang beroperasi menjual dagangan dari sampan kecil di anak sungai Chao Phraya itu bisa dihitung dengan jari. Jualannya pun tidak mengesankan.
Ada seorang perempuan setengah baya berperahu dengan cooler box yang terus merayu-rayu wisatawan untuk membeli bir. Ada lagi beberapa perahu yang menawarkan kartu pos dan benda-benda suvenir. Saking sedikitnya sampan pedagang, justru kami yang harus mengejar-ngejar sampan yang diperkirakan berfungsi sebagai toko berlayar.
Sejak dasawarsa terakhir ini, pengelola pariwisata Thailand sudah “menciptakan” floating market baru di Damnoen Saduak – sekitar satu jam bermobil ke sebelah Barat Bangkok. Skalanya sangat besar, sehingga menjadi daya tarik pariwisata yang memang mengesankan. Di samping itu, penyelenggara pasar terapung ini ternyata berhasil benar-benar mengoperasikannya sebagai pasar sesungguhnya yang memang merupakan tempat transaksi sehari-hari bagi warga masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Setiap hari, puluhan bus pariwisata datang ke Damnoen Saduak membawa ribuan wisatawan. Mereka kemudian naik sampan-sampan kecil dan menyusuri sungai yang penuh dengan sampan-sampan pedagang. Kebanyakan para pedagang di pasar terapung menjual bahan-bahan makanan untuk dimasak di rumah. Tetapi, beberapa perahu juga menjual masakan untuk dinikmati di tempat. Di sepanjang sungai pun banyak didapati warung-warung dan toko-toko dengan berbagai jualan.
Di pasar ini, penduduk setempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, sedangkan para wisatawan berbelanja benda-benda suvenir maupun sarapan berbagai makanan-minuman yang dijajakan di sana. Bahkan mereka yang sudah sarapan di hotel pun pasti tergoda untuk mengudap lagi di sana. Penjual mi kuah, pad thai (mi goreng), buah potong, pisang goreng, dan berbagai kudapan yang disajikan secara menarik.
Saya sempat mencicipi mi bebek yang enak, dari sebuah sampan yang ditambat. Rupanya, karena mi bebek ini sangat terkenal, ia tidak sempat lagi hilir-mudik mengayuh perahunya. Sampan-sampan lain mengantre untuk membeli mi bebek. Bagusnya, untuk mengatasi kemacetan, sampan-sampan wisatawan tidak boleh “parkir”. Lalu, bagaimana mengembalikan mangkuk mi? Gampang! Pengemudi sampan nanti akan mengembalikannya bila lewat tempat itu lagi.
Sungguh, sebuah atraksi yang sangat menarik dan interaktif dengan penduduk lokal.
Rose garden
Karena Damnoen Saduak jaraknya agak jauh di luar Bangkok, maka sebuah objek pariwisata lain pun diciptakan untuk “menangkap” wisatawan yang berkunjung ke kawasan Barat Bangkok ini. Tempat ini dikenal dengan nama Rose Garden. Awalnya tempat ini merupakan venue penyelenggaraan sebuah konferensi anggrek internasional.
Rose Garden dibangun dengan konsep sebuah taman bunga yang asri, sehingga mampu menjadi tempat persinggahan yang menarik. Di sini juga ada fasilitas hotel, tempat makan semacam food court yang mampu menampung beberapa bus pariwisata sekaligus, maupun restoran fine dining yang cukup bagus.
Tetapi, atraksi utama Rose Garden bukanlah taman bunganya. Di tengah kawasan ini dibangun sebuah panggung yang mampu menampung sekitar seribu tamu. Panggungnya sendiri sangat luas, replika dari sebuah pusat desa. Di panggung ini dipertunjukkan kehidupan sehari-hari rakyat Thailand dalam koreografi yang memikat. Diawali dengan arak-arakan penduduk kampung – lengkap dengan beberapa ekor gajah yang memang selalu merupakan bagian dari proses semacam ini – yang sedang mengikuti acara meminang pengantin.
Kemudian, upacara perkawinan pun digelar, lengkap dengan berbagai tari-tarian. Penampilan atraksi di Rose Garden ini mengingatkan saya pada atraksi serupa di Saung Angklung Mang Ujo, di pinggiran Kota Bandung. Menurut saya, Mang Ujo juga berhasil menyuguhkan koreografi yang bagus dan alamiah untuk menampilkan kehidupan masyarakat kita.
Phra Pathom Chedi
Selain Rose Garden, atraksi pariwisata lain di sebelah Barat Bangkok ini adalah Phra Pathom Chedi – candi tertinggi di dunia. Stupa utamanya setinggi 127 meter. Candi ini letaknya di kota kecil Nakhon Pathom. Sayangnya, Phra Pathom belum cukup populer dibanding atraksi pariwisata Thailand lainnya.
Di Delta Sungai Mekong, di pinggiran Ho Chi Minh City (Saigon), juga ada sebuah atraksi wisata sungai yang sangat mungkin mendapat inspirasi dari sukses Thailand menyelenggarakan pasar terapung Damnoen Saduak ini. Tetapi, dengan pintar mereka mengubah atraksinya agar tidak 100 persen menyontek.
Di Delta Sungai Mekong ini, wisatawan diajak naik sampan-sampan kecil yang dikayuh oleh para ibu-ibu menyusuri sungai kecil di sela-sela hutan rumbia, menuju sebuah desa kecil yang masyarakatnya hidup dari perkebunan buah naga. Di sini para wisatawan dijamu dengan berbagai jenis buah-buahan khas Vietnam, serta melihat berbagai pertunjukan tentang kesenian desa.
Setelah menikmati suasana kebun buah di desa, para wisatawan dipandu naik kereta kuda menuju desa yang lain. Di desa itu, wisatawan melihat industri rumahan kerajinan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat. Ada demonstrasi pembuatan dodol, dan berbagai jajanan lokal.
Kemasan semacam ini memang sangat menarik, karena hanya dalam waktu beberapa jam saja para wisatawan dapat menyerap cara hidup dan budaya masyarakat setempat.
Banjarmasin
Kita sebenarnya juga memiliki pasar terapung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang pernah kita banggakan. Sayangnya, pasar terapung satu-satunya di Indonesia ini sekarang semakin terancam kepunahan. Supermarket adalah tempat belanja bagi masyarakat modern. Siapa yang mau belanja dengan turun ke sungai?
Lho, bukankah di RCTI kita masih sering melihat klip video tentang keindahan pasar terapung itu? Ternyata, menurut informasi yang saya peroleh, ketika melakukan shooting, RCTI (atau griya produksi yang membuat klip video ini) harus mendatangkan bertruk-truk buah-buahan dan sayur-mayur, serta mengerahkan puluhan sampan. Dengan kata lain, pemandangan yang kita lihat di layar RCTI itu adalah “panggung” yang ditata secara spektakuler.
Kenyataannya, ketika terakhir berkunjung ke sana tahun lalu, sudah semakin sedikit pedagang yang berjualan di pasar terapung Banjarmasin ini. Hanya ada beberapa sampan berisi pisang, jeruk, kelapa, daun singkong – itu pun tidak penuh – lalu lalang sejak subuh di sekitaran pasar. Pembelinya tidak seberapa banyak. Wisatawan yang datang pun hanya segelintir.
Harus diakui, kehadiran pasar terapung sebagai kebutuhan sehari-hari memang semakin berkurang. Tetapi, seandainya dilakukan redefinisi – misalnya dengan membuatnya sebagai pasar terapung yang hanya buka pada akhir pekan – mungkin sekali kita dapat menghidupkan kembali pasar-pasar terapung seperti ini. Tidak hanya di Banjarmasin, melainkan juga di beberapa kota yang memiliki sungai.
Saya sering membayangkan hadirnya ruas sungai di Jakarta – mungkin di sisi Masjid Istiqlal, seruas Jalan Latuharhary, atau sepanjang Jalan Gajah Mada yang dulu bernama Molenvliet – ditata dengan baik dan dijadikan kawasan wisata sungai, maka warga kota akan diuntungkan oleh kehadiran tempat rekreasi murah yang menyenangkan. Tentu tidak mudah. Tetapi, saya tidak percaya bahwa bangsa kita tidak punya putra-putra yang mampu menerima tantangan ini.

Referensi: http://travel.kompas.com/read/2010/02/01/15223175/Pasar.Terapung

Festival Pasar Terapung Banjarmasin



PASAR terapung di Kalimantan Selatan merupakan objek wisata yang terkenal dengan keunikannya. Pada 25-28 September 2011, Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin akan menyelenggarakan Festival Pasar Terapung di Jalan Sudirman dan Sungai Martapura, Banjarmasin.

Beragam kegiatan seperti parade jongkong hias, pameran kerajinan suku Banjar, lomba balap perahu, festival kuliner Kalimantan, serta lomba foto kampung Banjar tempo dulu akan memeriahkan acara ini.

Lebih 250 jukung (perahu kayu kecil) akan dihias dengan cantiknya. Perahu tersebut biasanya digunakan para pedagang pasar terapung di Sungai Barito dan Lok Baintan Sungai Martapura. Nikmati malam hari anda dengan menyaksikan indahnya puluhan perahu hias dan tanglong di Sungai Martapura.

Festival Pasar Terapung akan menampilkan aneka budaya dan eksotisme keunikan pasar terapung. Tiap tahun festival ini berhasil menarik puluhan ribu masyarakat. Tak hanya warga lokal tapi juga mereka yang berada diluar daerah dan juga para wisatawan mancanegara.

Pasar terapung Muara Kui adalah pasar terapung yang masih bertahan di Banjarmasin. Keberadaan pasar terapung ini memiliki keterkaitan erat dengan kota Banjarmasin dimana pada tahun 1526 Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi Sungai Kuin dan Barito. Setelahnya pusat perdagangan tradisional di tepian sungai ini mengalami perkembangan. (indonesia.travel/MI/ICH)

Referensi > http://metrotvnews.com/read/news/2011/09/09/64158/Festival-Pasar-Terapung-Banjarmasin-

TUKAR INFORMASI: BANDARA SYAMSUDIN NOOR

TUKAR INFORMASI: BANDARA SYAMSUDIN NOOR